Tiga Orang Jepang Beraksi Dengan Mulut

Kini pindah ke paha sebelah kanan. Bokeb Dingin. Lihatlah, masak ia begitu berani tadi menyentuh kepala Junior saat memijat perut. Aku tidak tahan. Ayo..!Aku masih diam saja. Tunggu apa lagi. Apa yang aku harus bilang, lho tadi kedip-kedipin mata, maksudnya apa? Ayo..!Aku masih diam saja. Membuang napas. Jangan dimasukkan dulu Sayang, aku belum siap. Benarkan kesempatan itu lewat. Suara itu lagi. Pintu salon kubuka.“Selamat siang Mas,” kata seorang penjaga salon, “Potong, creambath, facial atau massage (pijit)..?”
“Massage, boleh.” ujarku sekenanya.Aku dibimbing ke sebuah ruangan. Kadang-kadang ketimun. Dadaku tiba-tiba berdegup-degup.“Bang, Bang kiri Bang..!”
Semua penumpang menoleh ke arahku. Toh, si setengah baya itu pasti sudah lebih dulu tiba di salonnya. Hap. Juniorku tegang seperti mainan anak-anak yang dituip melembung. Ah, kini ia malah berlutut seperti menunggu satu kata saja dariku. Hari itu memang masih pagi, baru pukul 11.00 siang, belum ada yang datang, baru aku saja.

Tiga Orang Jepang Beraksi Dengan Mulut

Related videos