“Lho, Bapak kok sudah pulang?” tanyaku dengan sedikit heran. Bokep Barat Aku sengaja menyibukkan diri di belakang apabila pagi-pagi Pak Toyo datang mengantar ibu ke kios. Belum sempat aku protes, Pak Toyo sudah mencium bibirku, dengan lekatnya.Barang dagangan terjatuh dari tanganku ketika aku berusaha mendorong tubuh Pak Toyo agar melepaskan tubuhku yang dipeluknya erat sekali. Aku benar-benar dijadikannya pemuas nafsu yang benar-benar tak berdaya.Pak-Toyo kuat sekali. Bagaimana tidak? Aku mau berteriak tetapi tiba-tiba tangan kanan Pak Toyo menutup mulutku. Jijik rasanya aku terhadap tubuhku sendiri. Karena tidak ada orang lain di rumah, sebelum Pukul sembilan kios sudah kututup.Rupanya, setelah sampai di rumah dan menyerahkan sepeda kecil kepada adik, Pak Toyo beralasan harus kembali ke kantor karena ada pekerjaan yang harus diselesaikannya malam itu juga. Aku sudah berusaha berkali-kali menepis perasaan itu, tetapi selalu saja muncul di benakku. Di kamar mandi aku menangis sendiri, menggosok seluruh tubuhku dengan sabun berkali-kali. Perlahan-lahan ia bangkit dan melepaskan seluruh pakaianku.
