Dia sedikit teriak Kaget! Kurasakan keringat dingin merembes di tubuh Ivone yang memang sudah basah berkeringat ini.“Dikii, sakit.. Bokep SMA aduh.. Punyamu kan panjang.”Sekitar lima belas menit kemudian eranganku semakin menjadi-jadi.“Ah.. Crat..” berulang kali lendir mani kental dan panas meledak dalam pantat Ivone.Ia menggigit bibir bawahnya dengan keras sementara kedua tangannya mencengkeram kasur menahan rasa yang campur aduk. Kok lesu..?” tanyaku.“Eh, nggak. Ivone diam saja tidak bereaksi. Harus tanggungjawab udah bikin aku kerangsang.” kataku.Penisku kembali mengeras dan tidak sabar lagi ingin dimasukkan dalam liang vagina penuh lendir yang terasa manis dan nikmat di mulutku ini. Sambil berpelukan, aku langsung mengambil rokok dan kunyalakan sambil menghembuskan asap dengan penuh kenikmatan, membayangkan apa yang baru saja kami lakukan. Sore ini pulang kantor..” langsung aku berbicara tanpa basa-basi.“Mh.. uh shh.. Katanya sih.. Sesampainya di kamar Hotel ‘GS’ di jalan Setiabudi, Ivone langsung duduk di kasur, sedangkan aku langsung menyalakan TV dan masih berpikir.“Apa ini mimpi, aku di kamar hotel bareng




















