Tangan kanan Jay merayap masuk kedalam kaos panjangnya melalui bagian bawahnya, bergerak naik keatas menemukan bukit membusung padat di sebelah kanan lalun meremas dan memijit bukit padat milik Vannesa tersebut dari luar bahan pembungkusnya. Lalu membereskan kamarnya, merapikan semua yang dianggapnya tidak pada tempatnya.Senja itu sekitar pukul 6 sore. Bokep Montok Vannesa langsung saja terpana dan kaget, mukanya memerah. Jay minta izin berangkat malam itu kira – kira jam 9 malam. Padahal bagi Vannesa saat itu, hal itu tidaklah begitu penting, namun sebagai lawan bicara yang baik selama di perjalanan lebih baik mendengarkan saja. Setelah ia sampai klimaks iapun berdiri mengenakan pakaiannya kembali, menjauh darinya masih dalam kamar tersebut.“ Abang akan ke Medan jadi tadi itu adalah rasa yang ingin abang sampaikan pada Vannesa”, ucap Jay.“ abang minta maaf, abang tau Vannesa belum apa- apa, lain kali abang akan memuaskan adek vannesa”, tambah lelaki berkulit gelap tersebut.




















