Beberapa kali peluang Mas Roni berangjangsana ke tokoku, ia tidak jarang kali memberiku ‘hadiah’ laksana itu. Bokep sex bila nggak boleh dimasukkan, kugesek-gesekkan di bibirnya saja, yah.. maauu.. estetis sekali. Dari sinilah cerita yang bakal kupaparkan ini terjadi.Bersamaan dengan tersebut di toko tempatku bekerja, aku semakin akrab dengan seorang karyawan perusahaan penyaluran yang biasa datang memasok barang. “Eehh..” melulu itu jawabku. Percayalah denganku,” jawab Mas Roni dengan napas yang semakin memburu.Aku berjuang menutupi dengan mendekapkan lengan di dadaku, namun dengan cepat tangan Mas Roni memegangi lenganku dan merentangkannya. “Maaf Ri, barangkali aku terlampau nekat. croot..! Gila, sperma Mas Roni spektakuler banyaknya, sampai-sampai seluruh lubang vaginaku terasa basah kuyup. mohon”.Tiba-tiba saja Mas Roni beranjak dan dengan cepat melepas seluruh pakaian yang menempel di tubuhnya. teeruuss..!” ujarku sama-sama tersengal.Entah bagaimana mula mulanya, tiba- mendarat kurasakan batang kemaluan yang besar tersebut telah amblas seluruh ke vaginaku.




















