Makin lama gerakan pinggul Mbak Aufa makin cepat, cairan memeknya membanjir, nafasnya memburu dan sesaat kurasakan tubuhnya mengejang.. mmffhh… sllrrpp… ternyata memeknya lezat juga, ditambah pubic hair Mbak Aufa yg sedikit, sehingga hidungku tidak geli bahkan leluasa menikmati aroma memeknya.Entah setan apa yg menguasai diriku, tahu-tahu aku sudah mencopot seluruh celanaku. Bokep sex lembut.. Ndrew.. Ndrew.. itu toh..? Akhirnya “itongku”-ku berhasil masuk. Justru aku makin horny..” aku tersenyum. Seketika dia begitu terkejut dan secara refleks menampar pipiku. Iseng-iseng kucabut penisku dari liang surganya, dan tampaklah lubang itu menganga kemerahan.. aku merasakan ada cairan hangat muncrat dari memeknya.“Mbak.. Mbak belum kebagian nih…” pintanya.Aku hanya bisa mmeringis menahan geli, karena Mbak Aufa melanjutkan mengisap penisku. Seketika itu juga.. Paham?!” bentak Mbak Lisa.“Iya, Mbak. siksaanku bertambah..! Segera Mbak Aufa berlutut di atasku, dan tangannya membimbing penisku ke lubang memeknya yg panas dan basah. Kurang lebih 2 jam, dan aku terbangun.
