Keesokan harinya sebelum jam makan siang, aku menelpon Nita . Bahkan aku mulai sering menginap disana dan tidur diranjang Nita dan pak Dennis. XNXX Jepang pak Dennis tampak sedang mengobrol dengan tamu yang lain. “Enak sayang.. Nita aku suruh turun terlebih dahulu, baru aku menyusul beberapa menit kemudian. Ada apa?” jawabnya. Nita pun kemudian tak sabar dan membuka kancing kemeja batikku. Kamipun bertemu lagi di sebuah acara pesta peluncuran produk baru dikantorku. Aku tuntun tangannya dan pergi keruangan kantorku dilantai atas. Tampak sexy dan cantik sekali dia malam itu, disamping juga anggun.Walaupun ia tampak menjaga perilakunya, dengan gaun malam yang berdada rendah, belahan buah dadanya yang besar tampak menggoda. Langsung kujilati dengan rakus buah dada itu, aku hisap dan aku permainkan putingnya yang sudah mengeras dengan lidahku. Aku mainkan dadanya itu sehingga membuat Nita mulai mendesah.
