Karena dipaksa mulutku terbuka lebar, aku menciumi penisnya. Aku tidak keluar kamar selama seharian, mbak Sumi pembantu tante masuk ke kamar melihat aku kesakitan. Vidio Bokep Namun sampai saat ini aku terbiasa memanggil om dan tante. Aku lupa jika kamarku terbuka tidak aku kunci. Aku berterima kasih sekali kepada om dan tante sudah merawat ku hingga aku tumbuh menjadi wanita sempurna. Semula aku hanya duduk saja namun lama-lama aku tertidur di ranjang. Aku tidak mau jika kedekatan itu menjadi salah di mata tante. Terlihat jelas penisnya yang tegang itu, persis dihadapanku. Aku menganggapnya sebagai sosok bapak. Aku terbiasa menggunakan rok atau celana pendek. Bibirnya menciumi ku dengan mesra, aku bergairah sangat bergairah. Nikmtanya sudah sampai di ubun-ubunku,“aaaahhhhhh…aaaahhhhhhh………..”Pantatku dipaksa bergerak naik ke atas sesekali aku angkat. Dia langsung bilang dengan om, tanpa pikir panjang om membawaku ke dokter.Aku takut sekali, ternyata mbak Sumi ikut mengantarku. Bagiku tidak ada yang dapat menggantikan posisi alm.ayah dan ibu di mataku.Entah sampai
