Jeng..?”
“Yaa ituu… lihat saja, banyak yang ‘enak-enak’ khan?” sambil tangannya dan matanya mengarahkan aku ke audience, para tetamu wanita yang rata-rata malam itu memang nampak cantik-cantik dan ‘enak’ tentunya. Bokep Indo Agak gontai aku menuju mobilku. Hampir kami tak mampu membendung desah nikmat. Matanya nampak ‘binal’ seperti perempuan yang mendambakan untuk dipuaskan. Kalau memang mau ya, lakukan saja apa yang ku mau. Aku jadi ingat istriku, sayang dia nggak bisa ikut. Akhirnya aku tak mampu menahannya. “N’tar suami ibu nyariin, lho,” kataku khawatir. Tangan Norman memeluk punggungku dan menancapkan kukunya. Dia tahu. Aku langsung keluar menghilang dan pulang. Ternyata ini ibu yang tersenyum padaku di tangga tadi. Kini dengan berjongkok di lutut, Norma menenggelamkan mukanya untuk menciumi selangkanganku. Sesudah antre untuk bersalaman dengan pengantin dan orang tuanya aku langsung tenggelam pada hidangan yang aku pandang ’super mewah’ ini. Tahu-tahu tangannya cepat meraih dan mencubit lenganku. Kami saling pandang penuh makna. Dia langsung menyantap ujung pentilku.




















