Kantornya “x” (nama koranku), khan. Hahaha.”Dia ikut tertawa.Aku mengambil rokok dari saku depan kemejaku, menyalakannya. XNXX Jepang Diana memandangku saat sebuah lagu romantis terdengar.“Mas, setelah ini mau kemana?”
“Pulang. Jangan mau dibohongin, cowok tu selalu begitu.”
“Lho, Mas sendiri cowok.”
“Makanya, aku tak percaya sama cowok. Saat hendak merebahkannya, setir mobil menghalang gerakan kami. “Ngapain”“Lihat laut, ngedengerin ombak, ngapain aja deh. Bukan menghujat. Akhirnya aku desakkan batang kemaluanku dengan cepat dan tiba-tiba agar Diana tidak sempat merasakan sakit,dan ternyata usahaku berhasil, kulihat wajah Diana seperti orang yang sedang merasakan kenikmatan yang luar biasa, matanya setengah terpejam, dan sebentar-sebentar kulihat mulutnya terbuka dan mengeluarkan suara. Rambutnya panjang. Nanti pasti ada lagi yang ingin manjat tugu selamat datang.” Kata gadis yang menarik perhatianku itu.Aku pun duduk dekat mereka, berbincang tentang pemilu kali ini.
>