Mau kan?”
“Ukh… jangan bercanda kau… tak sudi!” Sekar berusaha menolak. Pendekar perempuan itu melompat sambil menusukkan pedang, menyerang lawannya. Bokep Arab Kalian mau kan? “Engkau sudah menelan bibitku, den ayu… bibitku bisa mengubah perempuan yang menelannya menjadi sundalku…” Bayang Ireng menjelaskan, selagi Ratri bersimpuh di sampingnya dan mengelus pahanya. Rambutnya disanggul besar di belakang kepala, wajahnya dirias tebal. “Ndoro… jadikanlah temanku Sekar ini sundalmu… aku rela dia kau jadikan istri mudamu Ndoro…”
Bayang Ireng mendekati Sekar dan Sekar tak bisa menghindar lagi. Rupanya dia bisa merasa sakit kalau bayangannya dilukai. Tersenyum dan tertawa-tawa keduanya, di tengah swarga hitam yang menjerat jiwa. Sepasang lingga itu disodorkan kepada kedua gadis yang kini bersimpuh di hadapannya. Dan kini dia sudah berada di candi tua yang didatangi Sekar, menjelang malam. Lawannya yang tak membuka wajah hanya menangkis, namun tak membiarkan satu pun serangan masuk dan melukai. “Siapakah yang menculik Ratri, Ibu?” tanya Sekar sambil merangkul ibu Ratri. Sekar merasa enak sekaligus ngeri
