Dengan penuh nafsu Pak Wid melahap kedua payudara montok itu secara bergiliran.Lia sendiri nampak menikmati sekali sedotan dan permainan lidah Pak Wid pada kedua payudaranya. Lama sekali mereka berpagutan seolah-olah Pak Wid ingin menunjukkan rasa terima kasihnya atas pelayanan sang sekretaris.“Makasi ya sayang…”.“Sama-sama Pak”.“Kamu puas hari ini?”.“Puas banget! Bokep Asia sayang memekmu…”.Keduanya mulai merancau tak karuan menandakan kalau mereka telah berada diambang klimaks. Hubungan keduanya memang sudah cukup lama terjalin, sudah hampir 6 bulan lamanya. Namun rupanya rasa nikmat seakan sudah menyerang hampir sekujur syaraf tubuhnya, sehingga ia tak kuasa untuk bertahan. Kedua tangan Lia mencengkeram erat ujung meja yang berada di belakangnya.“Suka sayang?”.“Su… suka banget, yang ken… kenceng Pak!”.“Yang kenceng?”.“Iya… kocoknya yang kenceng oooh…”.Menyadari kalau saat ini mereka sedang berada di kantor, Lia berusaha sekuat tenaga untuk menahan teriakan penuh kenikmatan yang keluar dari mulutnya. Udah siap tempur kan?”.“Nggak kerasa Pak, kayaknya musti dibuka dulu nih he he he”.Lia mencium pipi Pak Wid dan kemudian berlahan




















