Begitu pula dengan laki-laki yang menjadi kekasihnya. Bokep Twitter Rido naik ke atas ranjang. Cinta meletakkan brosur itu kembali dan mengikuti langkah Om Rudi menuju lift. Beberapa helai rambutnya sudah nampak memutih menampakkan kematangan usia – kalau tidak boleh disebut tua. Tapi wajah dan penampilan bukanlah yang utama. “Silakan”.Sambil menunggu Om Rudi menyelesaikan urusannya, Cinta melihat-lihat dan berjalan-jalan ke sekitar. “Gimana sudah dicoba semua fiturnya?”. Sebelum berdiri, sekali lagi Cinta melirik ke arah laki-laki dihadapannya. “Bener?”. Setelan itu jelas terlihat mahal. “Masih belum ngerti sih Om, tapi mirip-mirip kok sama versi lamanya”. Paling tidak selama perjalanan nanti ia masih bisa berpikir. Apakah Cinta salah satunya? “Bener?”. “Yakin bisa nunggu?”. Haruskah ia menerima ajakan Om Ridwan ini.




















