Sampai suatu saat ada adegan yang agak porno dan panas, tibatiba Bi Supi nyeletuk: Heh, yang ini kamu gak boleh lihat, masih kecil! Maka ketika sesekali Bi Supi berkomentar, aku langsung menyahut sekenanya. Bokep Thailand rengekku.Dan, Ouuw, tanpa banyak babibu lagi, tangan Bi Supi langsung meraih selangkanganku, meremas kemaluanku dengan lembut sambil matanya sedikit terpejam. OOuuugghhh SSsttttss!! Kataku.Mungkin karena merasa risih atau sungkan, waktu itu Bi Supi hanya diam dan tidak langsung menanggapi celoteh nakalku. Spermaku pun muncrat dengan deras setelah lima belas menit lamanya aku menggesekgesekkan kemaluanku dalam lobang vaginanya.Sejak kejadian malam itu, aku merasa seperti orang yang ditakdirkan menjadi keponakan yang paling kurang ajar terhadap pamannya sendiri. Matanya terpejam, sedangkan dari bibirnya terus mendesis seperti ular kobra yang hendak mematukkan bisanya.
