Gimana.. Bokep Ojol Bahkan sehari-hari kami makin terbuka misalnya ditengah guyonan, kadang kadang Dik Kandar seolah mau memelukku dan bahkan sembunyi-sembunyi berani menciumi pipiku kalau mau pamit pulang Jakarta.Demikian pula sebaliknya Mas Dirga seolah membiarkan kami bercengkarama kadang kadang bahkan ngompori,“Ooo mbak yumu itu biar STW tapi malah tambah pulen (maksudnya vaginanya) lho Dik Kandar” kalau sudah begitu aku yang merah padam, tapi untungnya hanya kami bertiga.Seperti kebiasan kami, pada hari libur Sabtu Minggu kami bertiga week end di kebun kami di Tawangmangu. Tapi Mas Dirga malah menimpali,“Nggak pa-pa, ya Mam? Aku jadi rajin jamu dan senam untuk kepuasanku dan kepuasan mereka bagi yang ingin tanya silahkan kirim email pasti dijawab. Begitu akrabnya kami sehingga tak jarang Kandar juga membantu kalau ada kerepotan dirumah sehingga lingkungan taunya memang adiku.Untuk sehari-hari setelah berjalan 3 bulan kami makin akrab saja bahkan suamiku suatu hari, ketika kami ngobrol habis makan malam.“Ajaklah Isterimu jalan-jalan kemari Dik Kandar,” celetuk suamiku,“Biar dia kenal




















