Sesuai janji via telepon Ary datang menjengukku. Bokep STW Wita mau keluar.. Ohh Ri..”Kemudian, “Slep..” kurasakan lontong Ary yang lebih besar dan panjang dibandingkan lontong suamiku itu masuk dengan mudah masuk ke dalam lubang vaginaku yang sudah benar-benar basah itu. Tak lama kemudian Ary sudah memelukku, menciumiku sambil bertanya apa ibuku sudah tidur. Sejak saat itu hubunganku dengan Ary praktis terputus. Walau sebenarnya aku sendiri masih menginginkannya, namun ajakan Ary tersebut terpaksa kutolak. Kemudian kira-kira jam 23:30 kumatikan lampu kamar dan kurebahkan tubuhku di tempat tidur terpisah dari tempat tidur anak-anakku. Aku mencoba menanggapi alasannya, “Kenapa Papa dulu mau menikahiku..” Suamiku hanya menjawab bahwa ia benar-benar mencintaiku. Diciumnya pundak belakangku, sambil tangannya memainkan kedua payudaraku, dan turun mempermainkan vaginaku. Hal ini kuceritakan kepada Ary, saat kami mengobrol berdua di paviliun.
