“Ayo bangun, cepat mandi, pakai pakaian terbaik kalian, setelah itu kalian harus berkumpul di aula. Maria. Vidio Sex Tapi Erik menahanku dengan kuat. Tanpa sadar pipiku bersemu merah.Setelah pesta usai, Erik mengajakku istirahat di kamar hotel. Setiap kali tubuh Erik menghentak, aku menjerit sekeras-kerasnya. Aku tidak pernah bertanya. Hari itu, aku mulai merasa bosan di rumah dan Erik belum pulang dari kantor. Setiap kali tubuh Erik menghentak, aku menjerit sekeras-kerasnya. Itu namaku. ‘Senjata’nya sudah memasuki diriku seutuhnya dan sakit yang kurasakan itu sedikit aneh, ada kenikmatan di dalamnya. Aku hanya bisa terdiam terpaku. Senyuman misterius menghiasi wajahnya. “Hhh..!!”
“Tidak apa-apa..kalau Erik..tidak apa-apa.” pikirku.Aku memejamkan mataku erat-erat ketika Erik mulai memasukkan ‘senjata’nya ke dalam diriku. Dan lagi, sekarang.. Yayasan Bunda Erika, aku membacanya di sebuah papan nama di depan pintu masuk bangunan itu. Aku berteriak. Aku pun merasa heran dan sedikit takut. Maria” Erik melemparkan senyum yang berbeda dari kemarin.




















