Akupun semakin bergairah melihatnya.“San, oralin aku dong..” pintanyaSebenarnya tanpa dimintapun, saya sudah pasti mau melakukannya. Bagaimana ya Pak. Bokeb Dia dimasukkan ke kelas unggulan karena memang otaknya yang encer.Namun tiba – tiba, saya dikejutkan oleh suara Pak Yudhi yang memanggilku. Tadi dipanggil dulu ama Pak Yudhi.” Jawabku“Pak Yudhi? Kamu berpikir saja dulu, saya ke dapur dulu sebentar ya..”Pak Yudhipun beranjak ke dapur. Main di kamar aja ya..” Ajaknya sambil tersenyum penuh kemenangan.Antara setengah sadar dan tidak saya mengangguk. Sebab memang dia itu guru yang asik buat dijadikan teman dan juga guru.“Ada apa, Pak?” sahutku“San, Apa kamu tahu kalau nilai matematikamu jelek?” tanyanya“Iya pak.” jawabku singkat“Apa kamu gak takut gak naik kelas?” tanyanya dengan mimik heran“Takut sih, Pak. Melihat penisnya yang besar, aku semakin bernafsu saja.Dia dalam posisi duduk dan aku berjongkok di depannya dan mulai memasukkan penisnya ke dalam mulutku.
