Saya langsungmengambil kesempatan meraba-raba batang kejantanannya yang tegang.“Ayo dong Om… saya pengenbanget lho…” saya bilang lagi untukmenegasakan maksud saya.Bapak yang satunya lagi langsungsetuju dan berkata, “Ya udah, kitabawa ke pos ronda aja pakKarim…” dan pak Karim punsetuju.Setibanya di sana, ternyata masihada 3 orang lagi yang menunggu disana, termasuk bang Parli, hansipdi komplek saya. Bokep Live Tiba-tiba ide gila saya mulailagi. Ternyatamereka adalah bapak-bapak yangtinggal di komplek ini yang sedangmeronda.“Lho, mas Agus lagi ngapain..?” kataseorang bapak di situ.“Ah ngga pak… mmm… ini mbakLily…” jawab mas Agus malu-malu.“Ini Om, saya habis ‘gituan’ samamas Agus…” saya jawab begitunekat dengan harapan 2 bapak inijuga mau memperkosa saya sepertiyang telah saya lakukan dengan sipenjuali nasi goreng.Mereka keheranan setengah matimendengar pengakuan saya itu.“Adik ini tinggal dimana?” tanyasalah satu dari mereka.“Di sana, di blok F.” jawab saya.“Ayo pulang sudah malam..!”Dan saya pun diseret pulang. saya tau kok, Ommau juga kan ngewe sama saya..?”Mendengar itu, si Om langsungterangsang berat.




















