Mata Adolf sekilas berubah saat melihat pangkal payudaraku yang montok. Bokep Asia “Kamu memang benar-benar cantik, Hanny”, kata Adolf sambil mencium tengkukku sementara tangannya masih terus merambah kedua bukit yang membusung di dadaku. Aku bertanya-tanya apa arti dari semua ini. Wajahku cantik. “Pakai baju apa ya enaknya?” batinku. “Han, masak kamu balik badan begitu. Akhirnya namaku dipanggil juga. Satu persatu para pelamar dipanggil ke ruang pengetesan, sampai si Indo di sampingku tadi dipanggil juga. Akhirnya selesailah pelecehan seksual yang terpaksa kuterima ini. Ia malah menyuruhku menanggalkan busana yang masih tersisa di tubuhku. “Nah, begitu kan yahud. “Nah, sekarang, Han. Tapi aku diam merengut saja. Astaga! Kubolak-balik halaman-halaman surat kabar. Lalu aku dipotret lagi dengan pose-pose yang sensual. Aku meronta-ronta kesakitan.Aku menoleh ke belakang. Astaga! Sekarang giliran kamu dites. Tapi aku diam merengut saja.
