Mata keduanya memandang nanar pada tubuh mulus Ivana yang sudah setengah telanjang itu, bantal yang didekapnya hanya cukup menutupi tubuh bagian atasnya saja, dan hal ini tentu membangkitkan ketiga pria di ruangan itu. Bokep Montok Tangan keriput Pak Mamad mengelus-elus payudara kirinya, sesekali putingnya dipencet dan dipilin-pilin dengan jarinya. “Gini Non, saya ajarin gaya lain !” sahut Imron mendekap tubuhnya dari belakang dan mengangkatnya hingga duduk berlutut di atas selangkangan Pak Mamad “Pegang tuh kontol, arahin ke memek Non !” suruhnya. Imron menyuruhnya duduk di tepi ranjang. Di kampus dia disukai bukan karena paras cantiknya saja, tapi juga karena berhati emas, pintar, dan ramah. Kembali mereka pun terlibat dalam percumbuan mesra, Imron setengah paksa menengokkan wajah Ivana ke samping, dari belakang mulutnya kembali melumat bibir gadis itu yang tipis dan mungil.
