“Tapi memekmu masih gatal kan, sayang?”“Eehmmm.. Membuka beberapa kancing kemejaku dan menurunkan braku, kemudian menutupi tanganku yang sedang memainkan puting susu dengan jilbabku.Esoknya, aku menerima sebuah paket yang tidak aku kenal. Bokeb iya, Yan. Kami dipertemukan ketika aku iseng membuat status soal eksibionis. Kali ini lebih hebat dari yang pertama.“Haha. Entotin aku.” Aku membayangkan jika dildo yang ada dalam memekku ini adalah kontol Elyan.“Aaaaahhh… aaaahhh… Oooohhh…. Aku mengenal seks sejak SMP, saat itu berciuman adalah tanda bukti kedewasaan. Namun aku segera menyesuaikan diri dan membalas ciuman Elyan. Ahhh… Makasih… Phaak..” bukannya menjawab, bapak Ojol tersebut malah menggigit dan mempermainkan puting susuku. Hari ini fantasimu akan terwujud.” bisik Elyan.Aku yang belum sempat menanyakan maksut perkataannya langsung sadar ketika Elyan mengajak ngobrol ojol tersebut.“Pak, kenalin, saya Elyan. Oohhh… Ahhh… Sakit.. Aku mengiyakan meski dengan sedikit terpaksa.




















