Kring..!“Mbak Wien, telepon.” kataku.Ia berjalan menuju ruang telepon di sebelah. Bokep Viral Terbaru Lihatlah ia tadi begitu teliti membenahi semua perlatannya. Aku makin membenamkan wajah di atas tulisan majalah.“Halo..!” suara itu mengagetkanku. Begini saja daripada repot-repot. Jam berapa aku berangkat. Dadaku berguncang. Tetapi sejak tadi aku tidak melihat wanita yang lehernya berkeringat yang tadi mengerlingkan mata ke arahku. Wanita setengah baya itu merenggangkan bibirnya, ia terengah-engah, ia menikmati dengan mata terpejam.“Mbak Wien telepon..,” suara wanita muda dari ruang sebelah menyalak, seperti bel dalam pertarungan tinju.Mbak Wien merapihkan pakaiannya lalu pergi menjawab telepon.“Ngapaian sih di situ..?” katanya lagi seperti iri pada Wien.Aku mengambil pakaianku. Aku pertegas bahwa aku mengendus kuat-kuat aroma itu. Tapi saya gerah.” meloncat begitu saja kata-kata itu.Aku belum pernah berani bicara begini, di angkot dengan seorang wanita, separuh baya lagi. Satu dua, satu dua. Lalu ngomong apa?
