Baik tentang kuliahnya, masalahnya Sampai akhirnya waktu menunjukkan pukul 21 kurang 1/4. Tanganku mulai membelai punggung dan tengkuk Ica, sehingga hal itu membuat birahi Ica mulai terkoyak.Dari mulutku Ica mulai merambat kebawah, menjilati puntingku hingga membuat darah aku berdesir dengan kencang.“Ica… Geli sayang… ” aku merintih.Ica sepertinya semakin bernafsu mendengar rintihan aku, dan semakin berani saja gadis ini memainkan lidahnya disekitar perutku. Bokep Tobrut Pandai sekali membuatku melayang… Aaahh… Uuuhhh”“Sayaang… Aku… Nggaa… Tahann…” untuk yang kesekian kalinya lubang kewanitaan Ica mengucurkan cairan putih pekat dibatang kemaluanku.Setelah aku puas, akhirnya aku membopong tubuh Ica dan meletakkan di pinggir ranjang. Sedangkan posisiku sendiri sangat tidak menguntungkan untuk membalas ciuman Ica, karena posisi tanganku menopang tubuhku.“Mmm… Mas… Aku suka kamu,” kata Ica sambil melanjutkan ciuman mautnya.Aku tidak bisa menjawab sepatah kata apapun karena memang serang bibir tipis Ica menggelontor bibirku bertubi-tubi.




















