Aku langsung mengucek-ngucek mataku. Bokep Montok Aku tidak percaya kalau yang di depanku itu suster. Ternyata yang masuk adalah teman sekamarku dengan keadaan bugil. Menyadari aku yang terus melotot memandangi payudaranya, Suster Mimi membuka tali pengikat bra-nya. Mulutnya yang mungil itu seperti karet mampu mengulum hampir seluruh batang kemaluanku, membuatku seakan-akan terlempar ke langit ketujuh merasakan kenikmatan yang tiada taranya. Air maniku, kurasakan sudah hampir tersembur keluar dari dalam kemaluanku. aku tak bermimpi! Memang, payudaranya berukuran kecil, kutaksir hanya 32. Sampai akhirnya aku merasakan sudah hampir mencapai klimaks. Tapi untung saja, teman sekamarku senang sekali mengobrol. Saking lelahnya, Suster Mimi jatuh terduduk di atas selangkanganku dengan batang kemaluanku masih menancap di dalam lubang kemaluannya. Rupanya aku mulai terangsang karena sapuan tangan Suster Vika yang masih menyabuni perutku.




















