Ditariknya kepalaku ke arah kewanitaannya kembali. Bokep Cina “Bles..”, masuklah kejantananku semuanya. Kelihatan Ibu Tia mulai terangsang dengan rabaanku tadi. sedangkan kalau sore saya sekolah Bu.. ach..” hanya suara itu yang keluar dari mulut Ibu Tia. maklum bangunnya kesiangan”, katanya.“Rambutnya mau diapain Bu?” kataku.“Cuma dicuciin saja kok”, katanya lagi.“Baik Bu, di sini Bu..” kataku sambil menunjuk tempat duduk untuk mencuci rambut.Dia langsung merebahkan tubuhnya ke kursi tersebut sambil menyibakkan rambutnya ke belakang, baunya wangi.Aku mulai mencuci rambutnya sambil memijat-mijat kecil kepalanya, kemudian pipinya kuusap lembut dengan telapak tangan diiringi pijatan kecil. Memang kalau sedang dalam posisi berdiri tidak seorang pun yang dapat melihatnya karena bajunya yang longgar. untuk cuci rambutku.. saya perhatikan Ibu hampir tiap minggu ke sini ya Bu?” namun pembicaraan ini tiba-tiba terputus.“Aduh Rul.. Aku jadi berpikir, dari mana uang sebanyak ini untuk beli rumah sebesar itu, sedangkan keluargaku untuk mencari biaya sekolah anaknya saja tidak mampu. Tanpa berpikir bagaimana supaya duitnya bermanfaat bagi orang




















