Batinku. Bokep Montok nggak tahan”, katanya disela rintihan. “Baik Bu”, jawabku sambil keluar dari ruangannya.Setelah membereskan file-file, pas jam makan siang aku langsung menuju hotel tempat janji makan siang. Lama kami dalam posisi itu dengan berbagai variasi, kadang kedua kakinya kuangkat tinggi, kadang hanya satu kaki yang kuangkat. Tubuhnya terawat tanpa cela. Aku menurut aja melangkah ke lift yang membawaku ke kamar itu. Kulitnya putih bersih, pantatnya berisi, bodynya kencang dan ramping. Wow, aku tersedak melihat pemandangan didepanku. Celana dalam merah jambu sepadan warna dengan BH yang menutupi setangkup buah dada yang walaupun tidak besar tapi sangat menggairahkan.“Ibu bener-bener wanita tercantik yang pernah kulihat”, gumamku.Bu melly kemudian mengikuti aksiku tadi dengan mulai mencopot pakaian yang kukenakan. Walaupun cantik, tapi banyak karyawan yang tidak menyukainya karena selain keras, sombong dan terkadang suka cuek.Namun sebagai bawahannya langsung aku cukup mengerti beban posisi yang harus dipikulnya sebagai pemimpin perusahaan.
