Degh! “Mulai sekarang, hati-hati bergaul” Katanya. Bokep Mom Kak
Tina! “Dan, kamu tak boleh lagi tidur denganku”, Katanya lagi. Astaga, memang basah! Mataku kupejamkan, berpura-pura seperti orang tidur. Aku
masih terus mengintip, sampai akhirnya Kak Tina tampak terlonjak-lonjak
dari tempat tidur. Ceritanya benar-benar vulgar. Benda lembut sebesar apel itu terasa lebih
hangat. Kak Tina
tetap tak sadar. Seeerrr, darahku semakin berdesir. Kak Tina mengambil novelnya, hendak menyimpannya di
dalam lemari. Aku semakin berani. Terkadang mengelusnya,
terkadang mengusap sampai ke pangkal pahaku. Rasanya nikmat, nikmat
sekali. Aku
masih terus mengintip, sampai akhirnya Kak Tina tampak terlonjak-lonjak
dari tempat tidur. Hanya itu. Aku tak protes. Mukanya yang sedikit hitam
bertambah gelap. “Benar. “Ya sudah, ganti pakaian dan makan…, Aku siapkan dulu”
Aku
masuk kamar, lalu mengambil celanaku. Kabar yang
dibawanya dari dokter membuat seisi rumah tersentak.
