Aku memegangnya pelan, jemari itu terasa dingin serta gemetar. Bokep Asia Angin menerpa atap seng,memunculkan suara berisik. ….Selanjutnya aku lupa diri, aku meliuk2 menyodok selangkanganya. “Saya ini laki2 mbak, kelak kalo saya minta macem2 gimana..”Lanjutku mulai berani. Mata kami yg hanya berkata saat itu, apa yg telah terjadi tadi membungkam kami tenggelam dalam pikiran masing2. Aku memegangnya pelan, jemari itu terasa dingin serta gemetar. Tenagaku semacam tidak habis membawanya pada kenikmatan. Sesaat lagi aku telah tidak kuat menahan desakan, aku semacam kesetanan menggenjotnya. Dendamkah dirinya padaku, dapat saja tiba2 orang sekampung timbul mendatangiku dengan tuduhan cabul atas laporan darinya. Aku ingin menikmati peristiwat ini lebih lama, aku mengaduk2 kewanitaanya perlahan serta lembut. Segera saja tubuhku menyodok2 dengan kuat. Mendung terus gelap diluar, petir sesekali menggelegar diiringi deru angin kencang. Permainan lidahku tadi di situ telah membikinnya tanpa sungkan2 merintih serta mencengkram erat kepalaku. Kedua pahanya mengejang kaku,kepalanya hingga terbaring dipermukaan meja sambil terus merintih tiada henti.




















