Dan ke sanalah aku mengarahkan seranganku selanjutnya, aku mencumbu klitorisnya dengan kombinasi belaian lidah dan jari-jemariku. Aku mengambil selimut yang berada di sampingku dan menebarkannya untuk menutupi tubuh kami berdua supaya tidak masuk angin.“Kamu hebat, aku sudah dua kali sedangkan kamu belum juga,” katanya memecah keheningan diantara kami. Bokep Asia Kami tidak bertahan lama dalam posisi ini karena dalam beberapa menit saja aku sudah merasakan gelombang orgasme yang kutunggu-tunggu akan segera melanda. Tubuhnya bermandikan keringat, padahal udara ruangan cukup dingin karena hari sudah mulai pagi dan AC yang menyembur kencang. Kami sama-sama tidak mau ada orang lain yang dapat menikmati keindahan tubuhnya. Gelombang orgasme kedua telah melandanya. Selang beberapa saat kemudian kami pun kembali berpakaian dan keluar dari kamar untuk kembali bergabung dengan teman-teman yang lain. Kami memandangi sinar matahari yang mulai tampak menghiasi kaki langit.










