Paginya ia tak ingat lagi kejadian tentang tadi malam. Aku bisa lihat tetek mbak Ratih naik turun dengan goyangan perlahan pun, woohhh, impianku selama ini akhirnya terkabul juga. Bokep SMA Jadilah aku di rumah sendirian. “Denok, denok, denok”, kataku. Iseng saja sebenarnya, aku belajar hipnotis. Ia buka bajunya. Kukecup lembut, kuhisapi pentilnya. Paling tidak aku tidak secepat tadi pagi dengan Denok. “Banyak sekali kegiatan.”
“Sudah semester 2 kan, harusnya lebih bersemangat lagi”, kataku. “Mulai sekarang mbak kalau aku panggil patuh pada perintahku, mengerti?”
Mbak Ratih mengangguk. “Baguslah, sekarang hitung sampai seratus lalu sadar”,kataku. “Iya, iya”, katanya. Jadi konak diriku. Aku dorong selaput daranya hingga robeklah dia. Artinya kalau ingin sadar ia harus melewati lima kali kesadaran. Maklum aku masih baru pertama ginian, aku pun keluar. Alamaaaakkk…nikmat banget, kuhisap kiri dan kanan, kukenyot dan kuremas. Kuhisap salivanya dan kutelan. “Bersihkan”, kataku. Aku rasanya sudah ndak tahan nih, udah mentok di ujung.




















