Ooh.. Ingin kusergap aroma itu serta menjilat kemaluannya. Bokep Thailand Aku tak peduli walaupun ada nada perintah di setiap kalimat yang diucapkannya. Ketika melepaskan gigitanku, kudengar tawa tertahan, lalu ujung jari-jari tangan Bu Lia mengangkat daguku. Lalu aku menengadah. Mbak..”“Hanya sekali cium saja?”“Seribu kali pun aku bersedia.”Bu Lia tersenyum manis ditahan. Mungkinkah mulai dari atas lutut hingga.. Sambil menatap pesona di depan mataku, aku menarik nafas dalam-dalam. Aku menengadah. Aroma yang tercium seperti daun pandan tetapi mampu membius saraf-saraf di rongga kepala.“Bagaimana, Bay..?”“Hmm.. Aku hanya peduli dengan lendir yang bisa kuhisap dan kutelan. Sejenak aku berhenti menjilat-jilat sisa-sisa cairan di permukaan kewanitaannya.“Aku puas sekali, Bay,” katanya.Kami saling menatap. Aku sudah tak mampu berpikir waras. Apalagi diperintah untuk berlutut oleh seorang wanita. Tercium aroma segar yang membuatku menjadi semakin terangsang.Aroma yg memaksaku terperangkap di antara kedua belah paha Bu Lia. Aku sedikit membungkuk agar bisa mengecup pergelangan kakinya.




















