Enggak gue gubris. Srott.. Bokep China Bangsat.Satu persatu temen gue pulang. Gaji gak naik2, kerjaan lembur mulu. Masing2 gue tarik kesamping lengannya, tangannya masih berusaha menahan cup BH nya supaya gak jatuh..“jangan No… Please aku mohon..” bu Fenny memelas.Gue gak perduli. Seketika teteknya yang besar itu menggantung bebas..Ya ampun…. Tapi suaranya parau karena panik.Ditambah lagi suara mesin konveyor dan mesin press yang cukup berisik. Spontan langsung gue masukin Hp ke kantong.Dia ngamatin detil sepatu di meja konveyor, pas dia nunduk, keliatan belahan toketnya yang montok itu.Makjang…! Sampe basah… Tangannya sebelah megang tangan gue. Hhh ssh” bu Fenny diem aja cuma mendesah.Matanya merem.. Tinggal sepuluh orang yang masih lembur. Masih ketutup BH warna biru muda. Sekarang aja baru minta ampun..” bentak gue. Kontol gue tempelin ke mulutnya. Masih ketutup BH warna biru muda.
