Iya gitu!”
“Terus.. Vidio Porno Pintu kamar dimana Mas Agus dan istrinya tidur. Aku tertunduk bisu. Kubuka pintunya dan kuperosotkan celana dengan cepat lalu CD dan, ahh.. “Ternyata kamu udah besar, yah!” ucapnya sambil tersenyum. Sebuah penis berukuran besar yang teracung berwarna kemerahan dan di sekitarnya nampak bulu-bulu halus kini terpampang di depanku. “Nggak ada PR” jawabku singkat. Lalu ia bangkit dan membuka T-shirt yang dipakainya.Setelah bajunya terlepas kuambil inisiatif untuk membuka sendiri celana yang dikenakannya juga CD-nya. Kemudian ia lanjutkan helai terakhir dan, wah.. Kujilati penis itu dengan lidahku dari buahnya sampai kepala penisnya. Diawali dengan kemeja biru langitnya, lalu kaus singletnya. “Sebentar yah!” Mas Agus beranjak dari ranjang menuju pintu kamar kemudian menguncinya. Aku ingin membuka mataku.Sedikit demi sedikit mataku terbuka. Mas Agus!” kupanggil namanya beberapa kali. Sebelum sepuluh tahun yang lalu aku hanyalah anak laki-laki biasa yang senang bermain bola di lapangan yang becek sisa hujan semalam atau berlari-larian mengejar layangan putus sampai ke kebun
