Manuel Ferrara is an obedient, office-working stiff who worships routine. Bokep Live His coworkers might describe him as “a stick in the mud,” but when his flirty, big-breasted coworker (London Laurent) coats his pencil in her pussy juices, Ferrara sniffs the arrival of a new office culture. Laurent flops her massive tits out in the cafeteria, and (a newly liberated) Ferrara smacks them with his huge uncut cock. Before long, another coworker (Hailey Rose) notices, and they’re both sucking his dick — teamwork! Ferrara fucks them around the cafeteria, the girls alternating between riding his hog and mashing their boobs in his face. Once Hailey’s pussy begins flowing, it’s apparent that the new office collaboration is working. True to his nature, Ferrara stiffly works their mouths and pussies before coating their faces in cum. What a stunning example of project management and problem-solving — but a new problem arises: who can return to work after that?
Sssssshhhh… Huhhhhh… Pahhh… geli Pah…Ouhhhh…, ” racau dan desah istriku.Aku yang asik memberikan rangsangan kepada dia tidak menjawab kata-katanya, yang aku lakukan hannya terus mencimu lehernya, meremas pantat dan payudaranya itu,
“Pahhh…Ouhhhh… Sssssshhhh…, ” lenguhnya lagi.Sepanjang aku memberikan rangsangan dia terus saja mendesah dan meracau. Usai itu aku langsung kembali ke kamar untuk tidur berrsama istriku. Setelah 1 menit aku merangsang dia akhirnya dia-pun mulai merespon.Dia mulai membalas ciumanku lalu memulai menyelipkan tanganya dibalik celana dalam yang bentuknya seperti boxer saja. Karena dia penakut saat itu aku-pun ikut masuk kekamar mandi. Aku gesek-gesek bibir vagi-nya dengan jari-ku,“Ouhhhhhh… Enak pah.. Saat itu pukul 21.00 malam istriku meminta aku mengantarkan dia untuk buang air kecil. Aku masih punya banyak cerita sex dengan istriku, tunggu kisah sex lainya yah, bey. Vagina istriku saat itu sudah becek sekali, mungkin saja dia sudah orgasme berkalli-kali, hhe.Aku yang selalu horny melihat kemolekan tubuh istriku saat itu aku merasa akan segera klimaks,
“ Mah…





















