Ada kesakitan, ada dendam, tapi ada juga makna sayang, dan gairah yang hangat. Bokeb Jika ada yang ingin kamu utarakan, lakukanlah sekarang sebelum aku pergi.”Dia hanya diam membisu. Itu sudah menjadi kebiasaanku sejak di Medan dulu.“ton… apa-apaan nihh..?” teriaknya gugup, karena terkejut.“Aku peringatkan, diam, jangan macam-macam!” bentakku sambil menekan permukaan pisau lebih kuat.Aku sudah kehilangan keseimbangan karena nafsu.“Jalankan mobilnya dengan wajar, bawa ke daerah Petemon… cepat..!”“Ehh.. Aku ditamparnya keras dan memelukku erat. Tapi dia tidak menyadari itu, karena aku tahu dia tidak akan suka. Dia menangis sesenggukan.“Nikmatnya memek perawan kamu Nin…” kataku tersenyum senang.Aku langsung menjilati darah segar yang sudah membasahi pahanya. Di dalam mobil, aku tak bisa tenang karena ketika menyetir, aku bisa melihat dadanya yang montok dan paha mulusnya bergerak gesit menguasai kemudi.












