●°●°●NitaTing… Tong… Ting… Tong…!! Soalnya Mamamu khawatir takut ada apa-apa dengan kamu, Nit.” ucap Bunda di ujung telpon sana.“Iya, Bun. Bokep SMA Kan aku gak punya sepupu yang tinggal di Malang, Nit.” ucapku mengingatkan.“Udah ah bawel, buruan anterin aku pulang. “Arrrggghhh…” erangku.Clooop…. “Kayaknya emang harus dikeluarin deh, daripada entar mengendap terus membeku dan menjadi batu.”Kutuangkan sedikit sabun cair di telapak tanganku, lalu kubelai secara perlahan juniorku. Iyaa..” jawabku spontan karena merasa kesakitan.“Ohhh, nggak papa kok Bram, kan konsernya malem. tadi di rumah Nita. Aku juga bentar lagi mau balik.” sahut Nina sambil tersenyum kearahku. Entar muka gantengnya ilang loh.”“Nita…” belum juga kami melangkah tiba-tiba ada seseorang memanggil dari arah belakang. Ngantuk juga ya lama-lama, asataga sudah habis tiga batang rokok nih anak belum selesai juga mandinya. Setelah memarkirkan mobil, aku memasuki rumah dengan langkah gontai.“Assalamualaikum…” aku memberi salam sambil menutup kembali pintu.“Waalaikum salam…” Bunda menjawab salamku.Aku menghampiri Bunda dan menyalim tangannya.“Kok anak Bunda wajahnya lesu banget sih?”




















