Ketika menjangkau pantatku dia agak mendekat. Bokep Indo Live Aku harus memulai. Tetapi tidak lama, suara pletak-pletok terdengar semakin nyaring. Lama sekali dia memijati pangkal selangkanganku. Bodoh amat. Mbak Fera sudah turun. Kring..! Atau kean, karena dia masih mengangkat tabloid menutupi wajah? Aku tengkurap. Dia malah melengos. Nampak ada perubahan besar pada Fera. ”Ya itulah kabar gembira, karena Fera lalu mengangguk. ketika aku mengikuti dia tersenyum, menantang dengan mata genit sambil mendekati pintu salon. Kuputuskan untuk berani menatap wajahnya. ” katanya. Ah mengapa begitu cepat. Aku dibimbing ke sebuah ruangan. Lalu menyentuh Kejantananku dengan sisi luar jari tangannya. Sesekali tangannya nakal menelusup ke bagian tepi celana dalam. Kalau potong rambut ya masuk ke tukang pangkas di pasar. “ Sst..! ” hah..? “ Oh ya. Majalah lagi, ah tidak aku harus bicara padanya. Tapi kakiku saja yang seperti memagari badannya.




















