Tiap gerakan tubuh kami mengantarku semakin dekat pada batas akhir.“Ya Pa! Gadis-gadis pergi ke sekolah dan Isteriku pergi kerja seperti biasanya. Sex bokep Rasanya Eva hampir sampai!”“Papa juga sayang!” Dan kulesakkan ke dalamnya untuk yang terakhir kali. Eva harap penis Papalah yang kedua.” aku membungkuk dan mencium Eva, bibir kami seakan melebur bersama, sebuah ciuman yang sempurna.Sementara itu, Ami masih mengoralku. Kupandangi tubuhnya. Dia pasti dapat merasakannya karena dia mulai memainkan tangannya pada vaginanya, berusaha untuk meraih orgasmenya sendiri. Kalau saja aku masih remaja, aku pasti akan mengajaknya kencan. Untung saja dia mendapatkannya sebelum aku.Saat kurasakan orgasmenya segera meledak, aku bergerak semakin liar. Tak ada seorangpun yang bicara atau menanyakan tentang kejadian minggu lalu. Baru kemudian aku sadar kalau dia tak mengenakan selembar benangpun. Tak ada seorangpun yang bicara atau menanyakan tentang kejadian minggu lalu. Kutatap matanya lalu menciumnya.“Eva, ini adalah seks terbaik yang pernah Papa dapatkan.” aku lupa kalau kami tak sendirian dikamar ini.“Aku dengar itu!”




















