Namun tetap saja aku tak merasakan sesuatu.Dan tiba-tiba saja Lidya mencium bibirku. Bokep Twitter Bahkan dia menekan dadanya yg membusung padat ke dadaku.Terasa padat dan kenyal dadanya. Sementara Tante Amanda pergi membawa Bobby, aku dan Lidya duduk di bangku taman dekat patung Pangeran Diponegoro yg menunggang kuda dgn gagah.Tak banyak yg kami obrolkan, karena Tante Amanda sudah kembali lagi dan memberikan Bobby padaku sembari terus-menerus memuji. Bahkan Mbak Indira menjanjikan macam-macam agar aku tak terus menangis. Namun dia tak sendiri. Acara ulang tahunnya biasa-biasa saja. Berulang kali dia menuntun tanganku ke dadanya yg kini sudan polos.“Ayo dong, jangan diam saja..”, bisik Lidya disela-sela tarikan napasnya yg memburu. Aku benci dgn semua orang yg bahagia melihat Mbak Indira diambil orang lain. Entah kenapa, mungkin badan Bapak besar dan tangannya ditumbuhi rambut-rambut halus yg cukup lebat.Padahal Bapak paling sayang padaku.




















