Terlihat Windy bergerak cepat menutup gorden jendela di dua sisi ruangan ini. Windy meletakkan gelasnya di meja, dan langsung memegang kepalaku yang sudah menyeruduk masuk ke pangkal pahanya. Bokep Live Kuputar kursinya, Windy sekarang kurangkul dari belakang di tempat duduknya. Sambil mengeluarkan macam-macam kripik dari dalam kardus-kardus besar yang baru datang.“Kubantuin makan, maksudku,” sambung Ratih cekikikan. haahhh!!” nafas Windy memburu gerakanku. Ratih tidak bisa diam melihatku mengeluarkan isi paket dari kardus. Batang pusakaku kini telah menjulang keluar di antara celah resleting. Ratih diam saja saat kuberjalan ke kulkasnya, membuka dan mengambil setangkai anggur. Kugerakkan tangan kananku ke arah dadanya sekarang. ya berarti masih lugu dan poloslah dia. Kuambil handukku, dan bergerak keluar kamarnya, masuk lagi ke kamarku untuk mandi lagi.“Begitu deh mas ceritanya,” bisik Windy perlahan.




















