Baru saja kami mengalami orgasme pagi yang nikmat. Bokep India Aku jadi penasaran ingin menikmati “pemandangan” di bawah sana. Aku tak tahan lagi, ingin segera memasuki tubuhnya. “Kan baru sekali, Yang, sekali lagi ya?”
“Kita masih banyak waktu.”
Ya, masih banyak, tapi suaramu serak dan nafasmu memburu. Dan.. Apa boleh buat, memang hanya itu yang diizinkan. “Ih, elo. Barulah matanya menatapku. Makan malampun tinggal telepon room service (dan Alia dengan telanjang bulat lari ke kamar mandi, ngumpet, sewaktu room boy mengantar makanan). Mulutnya lebih ribut dibandingkan ronde pertama tadi. Tak ada gerakan perlawanan. Tanganku belum pernah menyentuh langsung buah dadanya, apalagi menghisap putingnya. Padahal dia tahu, kami berdua sama-sama tak menggunakan proteksi. “Bagusnya kan kita berdua telanjang bulat.”
Diam saja, tak ada komentar. “Apa lagi, Yang?” Memang ada sedikit “warna lain” di paha kirinya bagian dalam. Di luar kebiasaan memang. Oh..
