Di ruang tengah (tamu) ada TV dan sofa. Penisku berdiri tegak dan keras bagaikan sebuah tiang bendera yang besar. Bokeb Aku tidak sadar bahwa aku masih dalam keadaan terikat. Desihan nikmat yang cukup keras terdengar dari mulutnya.“Aduh enak sekali, ayo jangan berhenti. Aku mau melakukan sesuatu di rumah, tapi aku perlu teman untuk itu. Mulutku terasa kering karena jilatan-jilatan itu. Beberapa putaran tali dililitkan di tanganku dan kumerasakan ikatan yang kuat.Kedua ujung tali kemudian di ikat mati olehnya sambil terlebih dahulu ditariknya keras-keras. Belum sempat lama aku berpikir untuk menjawabnya, kedua kakinya diletakkan di muka dan mulutku.“Ayo jilat, bersihkan kakiku!” bentaknya.Kulakukan perintahnya dan terdengar desihan nikmat darinya. Enak dan nikmat hisapan itu.




















