Kuangkat tubuhku. Soalnya begini bu, tapii eeh nanti Bu Tadi marah sama saya. Bokep India Mustinya Papa kan punyaku sendiri, aku monopoli. Tapi nggak malam-malam lho.” Bu Tadi setuju. Beberapa kali kami berhubungan dengan penuh gairah sampai aku kimpoi dengan wanita lain. Pikiranku melambung, melayang-layang. Aduuh, nikmat sekali. Penisku dijepit kemaluan Bu Tadi yang sempit dan licin. Tidak bisa. Segera saja Mama ini diperlakukan sebagaimana mestinya. Kita cari makan dulu yaa. Karena dari samping rumahku dapat terlihat belakang rumah Bu Tadi, dengan mudah aku dapat menangkap tanda tersebut. Kami tertawa. Aku kangen”, bisikku sambil terus menciumi dan membelai punggungnya. Aku diam saja. Lampu belakang rumah Bu Tadi sudah padam dari tadi. Toh anak kami kan baru dua orang nantinya, dan pasti suamiku akan sayang sekali.Untukku sih memang seharusnya bapaknya sendiri yang mengurusnya.
