Ternyata dia adalah Pak Johan salah satu anggota rombonganku. Kami berasyik masyuk sampai pagi. Bokep Korea Kontolnya menerjangi gerbang kerongkonganku. Dia bilang kalau ke Surabaya aku nggak perlu bawa macam-macam, pakai saja miliknya. Dari raut muka dan pandangan matanya sepertinya dia benar-benar tidak tahu siapa sesungguhnya aku.“Arwan”, dia tidak menyebutkan nama sesungguhnya,
“Wina”, sahutku sambil menyambut uluran tangannya. Pandangannya wajar saja. Susi memberikanku parfum Chanel no. Dia boleh dikata seakan copy dari El Manik yang bintang film itu. Aku beralasan menginap di tempat saudara yang kebetulan tinggal di kota tersebut. Apakah ini hanya kebetulan semata?Untung cahaya malam menyamarkan kecemasan dan pucatnya wajahku. Adakah dia tahu siapa sesungguhnya aku? Aku berharap keringat yang lekat akan larut dalam basah ludahku. Aku juga mengoleksi perabot keperluan wanita berupa BH, wig dan kosmetik. Ini kontol jantan impian para istri-istri pejabat. Boleh aku menjilatinya..?”.Tanpa menunggu jawabanku, mulutnya sudah nyosor. Dia melakukan ‘face sitting’ dan aku gelagapan.
