“Masa nggak bisa sih Mas, Sini aku mau ngomong sama yang punya kosan ini, Barang kali aja nanti bisa kurang ?”, ucapnya kepadaku.Saat itu aku hanya tersenyum mendengar perkataan Umi. Erangannya semakin memburu seiring jilatan saya yang makin liar,“ Eghhh… Oughhh… Ssss.. Bokep Mama Setelah Umi menjawab dengan entengnya, aku menghampirinya, tanpa basa-basi langsung aku cium bibirnya yang tipis terbalut lipglos menambah keseksian dalam berbicara. Dia tidak tahu kalau yang punya kosan ini punya saya, mungkin saat itu dia menyangka saya hanya pembantu yang mengurus kosan ini. “Baiklah aku akan kasih kamu apapun untuk ganti rugi buat kamu”, ucapku merasa bersalah. Kemudian,“Miii, Maafin aku yah, aku tadi nggak sempet cabut penis aku”, ucapku meminta maaf. Setelah Umi puas memainkan kejantananku yang, aku bangun dan mulai mempersiapkan kejantananku untuk lepas landas.Nampaknya kejantananku dari tadi ingin sekali segera merasakan kehangatan Vagina Umi yang putih mulus dan tanpa satu bulu pun.
















