Hanya berbaring diam di ranjang dan tentunya sambil membayangkan Pandu. Sedikit terkejut saat aku melihat Willi hanya memakai boxer andalannya. Film Porno Dari tatapan matanya aku tau kalau dia marah.Pandu kemudian mendorongku dengan kasar sampai aku terbaring ke ranjang. Mungkin karena mengejar deadline proyek dari kantornya. Tanpa mengurangi ritme goyangannya, Pandu akhirnya menyemprotkan spermanya ke dalam liang vaginaku. Begitu melihatku orgasme, Willi berhenti sebentar, setelah beberapa detik, Willi membalikkan tubuhku ke posisi doggy kesukaannya. “Temen2 emang banyak yg banci kaleng, tapi aku kan nga. Kamarku masih panas, baru dihidupkan AC nya”
Willi ngoceh2 sendiri lalu duduk di pinggiran ranjang. Aku hampir tidak bisa bekerja dengaan benar, meng-oral penisnya yang berdiri tegak dan keras. Lalu aku disodok dar belakang. Seperti diperkosa oleh suamiku sendiri. Ada sedikit rasa kecewa nyelip di hati.
>