Sementara aq sendiri betul-betul masih menggantung, posisiku bahkan belum berubah, mengangkang di ranjang, sehingga dari sebelah meja kerja Papiku pastilah selangkanganku tampak terlihat jelas.Papiku duduk di ranjang di depanku sambil memegangi kepala kemaluannya yg tampak memerah. Paaa.. Vidio XNXX hh..” (aq tdk bisa bercerita lagi pada bagian ini, kakiku mengejang, pinggulku terasa kesemutan rasa nikmat, nafasku memburu cepat, detak jantungku terasa cepat sekali, sementara di bawah sana aq terus merasakan gesekan-gesekan kuat dan mantap dari Papiku). Rasanya seperti terganjal dan untuk menggerakkan kaki saja rasanya agak susah. Papiku menarik tangan kiriku dan menggenggamkannya di penisnya itu dan mengarahkannya untuk menggerak-gerakkan kocokan. Clarisa sayang.. Jemarinya mulai meremas-remas toketku dan memilin-milin putingnya.Saat itu separuh tubuhku masih belum total terhanyut tetapi ternyata Papiku jagoan juga dan mungkin karena alasan ini ibuku menyayginya. Sambil berlutut mendekatkan tubuhnya di antara pahaku, Papiku berbisik,
“Sstt.. Entah setan dari mana, aq tiba-tiba saja memeluknya dari samping dan menempelkan toketku di tangannya.




















