Penis yang besar itu terasa memadati dan terbenam, diam sejenak dalam kemaluanku. Bokep Hot Aku sebenarnya ingin meminta pertanggungjawabannya, tetapi malu, jangan-jangan bukan dia, karena sebenarnya aku tidak memiliki bukti apapun. Dan setelah orang itu pergi, aku buka talinya, tangan satunya aku lepaskan, rupanya mata dan mulutku diplester, pakai plester putih. Benda tumpul itu terasa mengoles-oles bibir kemaluanku dan sekali-sekali ditekan pada klitorisku. Dalam keadaan setengah sadar itu, dia bahkan sudah mulai berani memukulku. Terlebih lagi di usiaku yang masih sangat muda, aku tidak pernah berani mau macam-macam dengan laki-laki yang mencoba menaksirku. Tanganku diikat di sisi atas tempat tidur, sedangkan kakiku diikat di sisi
– bawah sehingga kakiku menganga. Aku sedih sekali, karena benar-benar tidak berdaya untuk
– mempertahankan kehormatanku, sebentar lagi hidupku akan hancur, setelah bajingan yang tidak kukenal dan tidak dapat kulihat itu selesai memerkosaku. – Tidak berselang lama kemudian, aku tersadar kembali, aku merasa posisi badanku belum berubah, masih saja telentang dengan kedua tangan dan
