Mungkin ini adalah kompensasi yang diberikan Tuhan atas pengorbananku. Film Porno Ahhhh …” kataku. tapi aku lebih suka rasanya. Mulutnya tak henti-hentinya menyedot pentil buah dadaku. Setelah itu, aku masuk ke kamar dan rebahan di atas tempat tidur hanya berbalut daster. Pak Kusrin masih agak kesulitan menembus lubang di selangkaganku. Aku bahkan tidak menyeka mukaku yang berlumuran air mani Pak Kusrin yang bercampur air mataku.Mak yang rupanya sempat menyaksikan detik-detik terakhir persetubuhanku dengan Pak Kusrin dengan setengah berlari menghambur masuk ke kamar dan menghampiriku “Watiiii …… Maafkan Mak dan Abah ya nak. (Aku masih menyimpan sapu tangan bernoda air mani Pak Kusrin itu dan sesekali aku menciumi aroma laki-laki yang samar-samar masih tersisa di sana). Aku mnegikuti keinginannya. Nafas kami memburu cepat, secepat detakan jatung kami.Kami berpelukan dan kembali berciuman selama beberapa menit.




















